KUNCI PEMBUKA GERBANG PERNIKAHAN
KUNCI PEMBUKA GERBANG PERNIKAHAN
Proses menuju keluarga sakinah tidak bisa dianggap sepele. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw. tidak pernah menyepelekanya. Maka bagi siapapun yang mau menikah, pertama-tama harus meluruskan niat dahulu.
Bagaimana niat yang lurus untuk menikah? Niatkanlah menikah sebagai tempat beramal, jembatan untuk mencapai ridha Allah.Jangan terdorong oleh alasan-alasan lain yang kurang mendasar, misalnya 'karena sudah waktunya', 'karena sudah terlalu tua', apalagi kalau hanya terdorong oleh nafsu syahwat, semua itu bukan alasan yang tepat.Akan tetapi niatkanlah semata-mata untuk menyempurnakan ibadah kitakepada Allah.
Oleh karena itu sebelum menikah diperlukan persiapan-persiapan yang maksimal.Jangan sampai setelah menikah timbul penyesalan-penyesalan.Oleh karena itu sudah semestinya orang yang bersiap-siap hendak menikah mengetahui betul tujuan pernikahan. Setelah itu harus mengetahui kunci pembuka gerbang pernikahan itu.
Apakah kuncinya?Adapun kuncinya bukan terletak pada peristiwa pernikahanya itu sendiri, melainkan pada persiapanya. Karea sudah menjadi ketetntuan Allah bahwa persiapan yang baik akan lebih dekat kepada hasil yang baik.Lalu apakah persiapan yang diperlukan ?
1. Bekal ilmu Faktor pertama adalah bahwa sebuah rumah tangga akan menjadi kukuh, kuat dan mantap kalau suami isteri sama-sama mencintai ilmu. Menjalani rumah tangga akan terasa berat jika ilmu tentang rumah tangga yang dimiliki tidak sebanding dengan masalah yang diahadapi. Semakin hari masalah semakin bertambah maka sudah selayaknya setiap hari kita harus menambah ilmu.Ingat! gagalnya seseorang dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bukan karena berat dan sulitnya masalah, tetapi karena sikap dan ketrampilan kita dalam menyiasati masalah itu.
2. Gemar Beramal Setiap ilmu tidak akan membawa manfaat kecuali apabila sudah mewujud dalam bentuk amal. Suami yang sibuk menyayangi dan membahagiakan isterinya lahir batin niscaya akan mendapatkan balasan yang amat mengesankan dari sang isteri. Jangan menjadi suami yang disayangi isteri tapi jadilah suami yang menyayangi isteri. Jangan ingin dihormati anak-anak dan mertua, tetapi hormatilah mereka. Jangan ingin diberi sesuatu oleh tetangga, tetapi berilah mereka. Nanti Allah akan menggerakkan hati mereka untuk mengulurkan bantuan kepada kita.
3. Ikhlas Sebanyak apapun amal-amal kita, tidak akan bermanfaat dihadapan Allah kecuali amal-amal yang dilakukan dengan ikhlas. Orang yang ikhlas adalah orang yang berbuat sesuatu tanpa berharap mendapatkan apapun ,kecuali ingin disukai oleh Allah. Bila kita temukan kekurangan pada isteri kita, itu bukan masalah, karena isteri kita bukan malaikat, kekurangan yang ada adalah untuk saling dilengkapi, sedangkan kelebihanya untuk disyukuri.
4. Bersih Hati Setiap masalah yang terjadi dalam rumah tangga bisa menjadi rumit dan bisa menjadi sederhana. hal itu tergantung kondisi hati yang kita miliki, yang akhirnya membuat kita harus memutuskan bagaimana menyikapi masalah itu. Oleh karena itu hati yang bersih menjadi bekal keempat setelah ilmu, amal dan ikhlas. Wallaahua'lam bishshowab.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home